SEMANGAT SUMPAH PEMUDA DALAM
REALITAS
KEHIDUPAN KINI DAN
KEDEPAN
Oleh : Dede Rahayu
Pada
bulan ini tepatnya pada tanggal 28 Oktober
bangsa ini memasuki sebuah tanggal yang memiliki makna mendalam bagi bangsa Indonesia
khususnya yang merupakan tonggak bersejarah bagi sebuah perjuangan. Delapan
puluh tiga tahun yang lalu segenap komponen bangsa, para pemuda dan pemudi
menyatakan sebuah sumpah suci bersejarah Sumpah Pemuda, menjadi pancang bagi
gerakan besar untuk merebut kemerdekaan. Sumpah Pemuda menjadi sebuah roh dan
keinsyafan bhakti suci yang melandasi berdirinya sebuah negara bernama Indonesia. Kepelbagaian dan keberagaman latar belakang yang
mengikatkan diri dalam satu ikatan suci, membentuk sebuah kekuatan yang maha
dahsyat mengaliri segenap jiwa anak bangsa pada masa itu. Bentuk tindak lanjut
dari sikap pantang menyerah meraih cita-cita. Berbahasa satu, berbangsa satu,
bertanah air satu bukanlah sekedar kata yang remeh, melainkan terkandung makna
totalitas aminnya sebuah perlawanan demi kedaulatan dan martabat. Memiliki
konsekuensi logis kerelaan dalam berkorban guna mencapai cita-cita bersama
yaitu terbebas dari penjajahan. Penjajahan pada konteks masa itu adalah
penjajahan dari bangsa asing yang menduduki dan mengekang peri kehidupan.
Roh Sumpah Pemuda telah diletakkan untuk
melandasi, kemerdekaan dari penjajah asing telah direbut, bangsa telah berdiri,
kompas perjalanan cita-cita bangsa telah disiapkan para pendiri negara,
pandangan hidup telah disertakan, sekarang apakah semua itu telah dimaknai
sesuai adanya ?… (pertanyaan besar bagi penyelenggara bangsa ini). Cita-cita
bangsa yang terkandung di dalam pembukaan UUD 1945 bermuara pada kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat serta segenap tumpah darah, muara harapan yang dijiwai
ikrar Sumpah Pemuda. Kompas yang harus dijadikan panduan dalam mengelola bangsa
dan negara ini, siapapun yang memimpin. Negara harus menjadi motivator dan
penggerak segenap lapisan tanpa meninggalkan kewajiban dan tanggung jawab yang
harus dipikul sesuai amanat pembukaan UUD 1945 tersebut. Pada konteks realitas
masa kini, timbul sebuah pertanyaan ”Masihkah Roh Sumpah Pemuda Mengaliri
Segenap Komponen Bangsa atau Masih Adakah Roh Sumpah Pemuda Itu Kini ?”
Realitas saat ini menunjukkan adanya sebuah
keprihatinan mendalam, tumbuh suburnya pengkhianatan terhadap cita-cita bangsa
yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sebagai Way of Life. Kekuasaan yang dimiliki
bukan untuk mensejahterakan dan memakmurkan segenap rakyat melainkan
penindasan-penindasan secara terselubung. Uang telah menjadi berhala yang
paling berharga, melalui uang dan kekuasaan melakukan perampasan harapan dan
peri kehidupan rakyat. Lalu peran wakil rakyat ada dimana ? Sekelompok
badut-badut politik bermain-main dengan intriknya, seperti itik-itik yang
tergelitik. Rakyat yang semestinya subyek bagi para penguasa telah dijadikan
sekedar obyek bagi kepentingan-kepentingan sesaat. Pemaksaan kehendak
penyeragaman dari keberagaman yang membentuk negri ini, korupsi dimana-mana
secara sukaria, pelecehan hak-hak pelayanan publik, penistaan terhadap
kebebasan beragama dan menyembah TUHAN menurut keyakinan yang dianut
masing-masing adalah beberapa contoh buah dari para pengkhianat-pengkhianat
bangsa yang semakin tumbuh subur bagai
jamur di musim penghujan. Pertanyaan yang muncul kemudian ”Apa dan dimana peran
Negara ?” Negara harus tegas, negara harus berani, negara jangan mau didikte
kelompok dan kepentingan sesaat, negara harus memposisikan diri sebagai negara
yang melandaskan diri pada Roh Sumpah Pemuda, Pembukaan dan UUD 1945 serta
Pancasila.
Beberapa waktu yang lalu bangsa ini telah melewati
sebuah periode Suksesi Kepemimpinan yang berjalan dengan damai, meski masih
terdapat banyak kekurangan, patut diapresiasi secara bersama sebagai bangsa
yang beradab. Suksesi telah memunculkan wajah-wajah baru untuk memimpin, semoga
para wajah baru tersebut insyaf bahwa seorang Pemimpin itu Pelayan bagi
rakyatnya. Sudah seharusnya Roh Sumpah Pemuda, Cita-cita luhur bangsa dalam
Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sebagai Way
of Life bangsa melekat kuat disetiap nafas jiwa para pemimpin tersebut.
Memposisikan dirinya sebagai bagian dari rakyat yang dipercaya negara untuk
mensejahterakan dan memakmurkan rakyat, melindungi rakyat dan menempatkan
rakyat sebagai subyek yang dilayani adalah tindakan bijak. Pertanyaannya maukah
mereka ?…
Peringatan
Hari Sumpah Pemuda ke-83 tahun ini mengangkat tema “BANGUN PEMUDA INDONESIA
YANG BERJIWA WIRAUSAHA, BERDAYA SAING, DAN PEDULI SESAMA”. Tema tersebut
mengandung pesan bahwa langkah menuju Indonesia yang berdaya saing dan
bermartabat sangat bergantung pada karakter pemuda yang kokoh serta
mengedepankan akhlak mulia di atas semangat persatuan dan kesatuan Indonesia.
Karakter yang kokoh ini bercirikan semangat patriotik, jiwa nasionalis, jati
diri yang mengakar, berwawasan luas, kecerdasan yang mencerahkan, kepedulian
yang merekatkan, serta
keteguhan untuk bersatu yang semuanya dinaungi oleh nilai-nilai Pancasila dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tantangan
baru ke depan untuk bangsa ini khususnya untuk pemuda Indonesia harus kita
antisipasi. Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini merupakan bagian dari
antisipasi kita tentang peran kaum muda ke depan untuk membawa bangsa ini
semakin jaya di masa mendatang. Kita perlu mempersiapkan orang muda untuk bisa
berdaya saing dalam menghadapi globalisasi yang terus berjalan.
Oleh
karena itu, kita harus mempersiapkan para pemuda Indonesia di segala bidang, di
setiap pelosok indonesia, untuk bisa bersaing dan memenangkan persaingan tanpa
kehilangan akar budayanya.. Untuk itu, pemuda Indonesia modern harus menguasai
3 bahasa, yang pertama bahasa persatuan/bahasa nasional Bahasa Indonesia, satu
bahasa internasional, dan paling tidak satu bahasa daerah. Kita mendorong dan
aktif mempersiapkan orang muda untuk memasuki atau menjadi wirausaha,
menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan untuk orang lain, memutar
perekonomian Indonesia dan memajukannya, bukan saja hanya pada level nasional,
tetapi juga pada level Internasional atau paling tidak pada level ASEAN.
Menjadi wirausaha adalah profesi terhormat
yang membawa kemakmuran bagi bangsa Indonesia. Menjadi wiarausahawan dan
membayar pajak akan menyumbang langsung pada perekonomian negara serta
pembangunan bangsa.
Ada
banyak hal lagi yang kita bisa mengambil makna dari Hari Sumpah Pemuda.
Pemerintah menyiapkan ruang yang luas bagi pemuda Indonesia untuk berkreasi,
berkreativitas, bersosial-wirausaha, berekonomi kreatif agar digeluti oleh
pemuda untuk ikut serta berpartisipasi. Dengan itu, kita merefleksikan ke depan
kepada pemuda untuk lebih maju. Sebagaimana kita ketahui bahwa peran dan
partisipasi pemuda dalam pembangunan nasional merupakan hal yang nyata. Dengan
berbagai potensi, bakat, kemampuan, dan keterampilan sekaligus dengan semangat
dan idealisme yang kental, keterlibatan dan peran serta pemuda dalam
pembangunan nasional senantiasa memberikan warna yang khas bagi pertumbuhan dan
kemajuan bangsa. Untuk itulah, keberadaan, kiprah dan masa depan pemuda harus memperoleh kepastian garansi atau jaminan
dari negara.
Dalam
kesempatan ini, kita patut bersyukur dengan kehadiran Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Dengan adanya Undang-Undang ini maka pembangunan
kepemudaan yang dilaksanakan melalui pelayanan kepemudaan akan lebih jelas,
terarah, dan mengalami kemajuan yang terukur, khususnya pada aspek penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan potensi pemuda. Menurut Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2009 tentang Kepemudaan, Pemuda adalah warga Negara berusia 16 sampai
dengan 30 tahun. Bagi para pemuda yang sedang hadir saat ini sangatlah perlu
untuk diingatkan kembali dan terus menerus ditanamkan mengenai arti pentingnya
peristiwa Sumpah Pemuda, sebab dengan memahami peristiwa Sumpah Pemuda-lah para
pemuda kita dapat bersenyawa dengan jiwa persatuan para pemuda saat itu untuk
nantinya dapat menyerap semangat mereka didalam perjuangan saat ini di ranah
aktivitas masing-masing.
Semoga Roh Sumpah Pemuda itu tidak pergi dari
bumi pertiwi tercinta ini, haruskah ada Sumpah Pemuda jilid kedua ?…. Selamat
merenungkan makna Sumpah Pemuda, selamat Hari Sumpah Pemuda… bangkitlah segenap
pemuda, maknai bumi pertiwi tercinta…